Rawan Bunuh Diri, Gangguan Mental Jadi Pemicu Utama Gen Z: Kenali Tanda dan Cara Pencegahannya

Rawan Bunuh Diri, Gangguan Mental Jadi Pemicu Utama Gen Z: Kenali Tanda dan Cara Pencegahannya

Nov 17, 2023 - 20:10
 0  20
Rawan Bunuh Diri, Gangguan Mental Jadi Pemicu Utama Gen Z: Kenali Tanda dan Cara Pencegahannya
Ilustrasi Gangguan Mental by Freepik

RUPANNA.COM – Maraknya kasus bunuh diri seperti menjadi trend 2 tahun belakangan ini. Mirisnya, generasi milenial mendominasi kasus tersebut. 

Dilansir dari Databoks, berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) terdapat 971 kasus bunuh diri, terhitung dari periode Januari hingga 18 Oktober 2023.

Belum lama ini, kasus bunuh diri terjadi di Kota Makassar, tepatnya di Kecamatan Tamalate pada Rabu (15/11). Di sebuah kost, sepasang kekasih yang bukan suami istri mengakhiri hidupnya dan saat ditemukan diketahui bahwa terdapat secarik kertas yang ditemukan di TKP. Dalam kertas tersebut, kedua korban menuliskan surat yang ditujukan untuk keluarganya masing-masing.

Selain itu, dalam sebuah kasus bunuh diri yang terjadi di Semarang, yakni seorang mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) memilih mengakhiri hidupnya sendiri pada Selasa (10/10). Dan diwaktu yang hampir bersamaan, kejadian serupa terjadi di Kupang yakni seorang mahasiswa semester akhir Universitas Widya Mandira (Unwira) juga memilih mengakhiri hidupnya pada Senin (30/10).

Dari kedua kasus tersebut, diduga pemicu disebabkan karena stress yang berlebihan. Dan juga diketahui bahwa salah satu korban memiliki sifat pendiam dan jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Dalam hal ini, kesehatan mental kerap kali disepelekan oleh segelintir orang. Namun, banyak yang tak sadar bahwa hal tersebut yang kadang menjadi pemicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Melihat dari beberapa kasus yang ada, banyak remaja yang mengakhiri hidupnya karena timbulnya permasalahan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan bahkan dalam beberapa kasus ada yang mencoba mengakhiri hidupnya karena masalah dalam percintaan. Kurangnya pemahaman dalam hal tersebut, membuat beberapa diantaranya memilih untuk mengakhiri hidup.

Munculnya stigma bahwa orang yang mengalami gangguan mental kerap kali dicap tidak waras dan aneh. Namun taukah kalian, jika gangguan mental itu tidak muncul dengan sendirinya. Tentu ada hal yang mendasari sehingga seseorang mengalami gangguan tersebut.

Dikutip dari laman Siloamhospital.com, beberapa penyebab munculnya gangguan mental pada seseorang yaitu ;

1. Terdapat riwayat gangguan kesehatan jiwa dalam keluarga atau factor genetik.

2. Korban kerap kali di diskriminasi dan mendapatkan perlakuan buruk dari lingkungannya (keluarga, pertemanan, dsb.).

3. Terasingkan atau terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.

4. Memiliki trauma berat, seperti mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dalam bersosialisasi.

5. Kesulitan dalam mengatasi stress atau masalah sehari-hari.

Bagaimana harusnya kita menyikapi maraknya hal tersebut? Dan cara mencegah hal atau kejadian diatas agar tidak terjadi pada orang terdekat atau bahkan kita sendiri.

Simak beberapa cara di bawah ini untuk menghindari hal tersebut ;

1. Dekatkan diri pada Tuhan.

Hal ini sering disepelekan oleh banyak orang, namun mencoba dekat kepada pencipta akan membuat kita lebih tenang. Dalam agama apapun, bunuh diri sangat dilarang dan haram hukumnya.

2. Mencoba Produktif

Selalu cari kesibukan yang positif atau bermanfaat, melakukan berbagai aktivitas. Melakukan beberapa hal baru yang bisa menciptakan rasa percaya diri, ini sangat membantu apalagi untuk kalian para mahasiswa perantau yang jauh dari keluarga. Agar tidak muncul kerinduan berlebihan pada saat kelamaan mengurung diri di kost-an.

3. Lebih Terbuka

Tidak perlu semua, namun keterbukaan sangat perlu untuk menghindari kejanggalan dalam perasaan kita. Seperti luangkan sedikit waktu untuk ngobrol dengan keluarga serta teman yang dapat dipercaya. Dengan begitu, mungkin teman atau keluarga punya pendapat yang bisa membantu kamu. Ini membuat kita lebih bebas dalam melakukan berbagai hal tanpa tekanan.

4. Temui Psikolog atau Psikiater

Jika usaha kalian sebelumnya dirasa masih kurang cukup, satu-satunya jalan terbaik yang bisa kalian lakukan yaitu menemui Psikolog atau Psikiater. Dengan begitu, ia bisa mendengarkan dan menemukan solusi tentang masalah kamu saat ini.

* Penulis : Annisa Susanti Lamondo / Editor : Muh Arief Ikhsan Yafi.

Apa Reaksi Kamu Tentang Postingan Ini?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Rupanna CEO & Founder Rupanna.com